Thorsten Heins, CEO Research In Motion (RIM)
KOMPAS.com —
Belakangan, CEO Research
in Motion (RIM) Thorsten Heins sering tampil di media. Setelah
menyatakan optimisme soal platform BlackBerry 10 yang disebutnya bakal
disukai konsumen dan bahkan
bisa menggantikan laptop, bos BlackBerry ini mengungkapkan perubahan yang dilakukannya pada RIM dalam sebuah wawancara dengan
Wired.
Setelah
mengambil alih posisi pimpinan eksekutif di RIM, Heins berusaha membuat
RIM menjadi perusahaan yang lebih gesit dan cepat dalam membuat
keputusan tanpa ditingkahi birokrasi yang bertele-tele.
"Kami mengakui kesalahan yang diperbuat. Kami bertanggung jawab dan mengubah beberapa hal," ujarnya, seperti dikutip oleh
BGR.
"Melalui pengamatan, kami menyadari bahwa struktur manajemen terlalu
gemuk. Kami menyingkirkan elemen-elemen manajemen yang tidak diperlukan
melalui konsensus."
"Kami perlu bekerja sama dan memperbaikinya," imbuh Heins.
Cara
yang diinginkan Heins untuk menjalankan perusahaannya mirip dengan yang
diterapkan mendiang Steve Jobs di Apple. Saat Heins ingin sesuatu, dia
akan langsung menuju pihak terkait yang diinstruksikan untuk
mewujudkannya. Tanpa melalui komite, rapat, atau diskusi yang akan
memperlambat proses.
Soal ini, Heins mengaku baru "setengah jalan". Dia mengatakan masih di tengah-tengah proses perombakan manajemen.
Biarpun
menyatakan tak bakal meninggalkan pelanggan BlackBerry dari kalangan
konsumer, pria asal Jerman ini juga mengatakan bahwa fokus perusahaannya
tetap pada kalangan pemerintah dan korporat.
"Di situlah saya ingin menjadi yang terdepan, tapi itu tak berarti saya akan menyerah di segmen
smartphone dan
tablet. Dua perangkat itu adalah bagian dari rencana model bisnis masa
depan saya," ujar Heins, seraya menambahkan bahwa BlackBerry 10 sudah
mendapat sertifikasi dari Pemerintah Amerika Serikat dan Kanada.
"Saya tak akan menyebut ingin jadi nomor satu di segmen
smartphone, tetapi kami membangun platform ini untuk menjadi pemimpin inovasi di dunia
mobile computing," ujarnya.
Menjelang kemunculan BlackBerry 10 pada
Januari tahun depan, pandangan gelap soal masa depan RIM perlahan-lahan mengalami perubahan. Perusahaan ini pun diprediksi
bakal bangkit dengan andalan barunya itu.