Senin, 26 November 2012

Nokia rilis ponsel dengan tombol facebook


Nokia Asha 205.

JAKARTA, KOMPAS.com — Nokia meluncurkan ponsel seri Asha terbaru di Indonesia pada Senin (26/11/2012). Ponsel seri baru ini tersebut adalah Asha 205.

Nokia tampaknya ingin mengedepankan fitur jejaring sosial untuk perangkat Asha 205 ini. Perusahaan asal Finlandia tersebut membekali Asha 205 dengan tombol Facebook.

Dengan menekan tombol ini, penggunanya bisa langsung mengakses Facebook Mobile. Nokia Asha 205 merupakan ponsel Nokia pertama yang dilengkapi dengan tombol Facebook ini.

Israel Hilang dari Bing Maps


Gambar yang ada di bagian kiri merupakan Bing Maps for Windows Phone versi sebelumnya. Tokyo masih terlihat di versi tersebut. Adapun gambar sebelah kanan merupakan versi terbaru dari Bing Maps. Tokyo tidak terlihat sama sekali.

KOMPAS.com — Tak cuma Apple Maps yang tak lengkap dan bermasalah. Versi terbaru dari Bing Maps untuk Windows Phone 8 juga tak lengkap dalam menampilkan data. 

Ada tiga negara yang menghilang, dari 110 negara yang sebelumnya tercantum di aplikasi peta buatan Microsoft itu. Ketiga negara tersebut adalah Israel, Jepang, dan Korea Selatan.

Uniknya, seperti dikutip dari Phone Arena, Senin (26/11/2012), ketiga negara tersebut tetap ada di versidesktop Bing Maps. Versi terdahulu dari Bing Maps di Windows Phone pun masih menghadirkan ketiga negara tersebut dengan baik.

Peta yang digunakan Bing Maps sendiri berasal dari data dari Nokia Maps. Kerja sama Nokia dan Microsoft telah terjalin sejak awal tahun ini dengan penggabungan beberapa fitur yang ada di aplikasi Nokia Maps dengan Bing Maps.

Masalah apa yang terjadi sehingga ketiga negara tersebut bisa menghilang dari versi terbaru aplikasi Bing Maps ini?

Hingga berita ini dinaikkan, memang belum ada pernyataan resmi dari Nokia dan Microsoft. Namun, para pengamat memperkirakan kalau masalah yang terjadi di Bing Maps ini terjadi karena penggabungan fitur yang tidak sempurna.

8.500 iPad Diborong Bank Inggris





KOMPAS.com — Barclays, salah satu bank terbesar Inggris, baru saja mempersenjatai para karyawannya dengan 8.500 unit iPad demi meningkatkan layanan kepada para pelanggannya.

Pembelian ini disebut-sebut sebagai salah satu pembelian perangkat iPad terbesar yang dilakukan oleh sebuah perusahaan di Inggris.

"Kami telah menyelidiki beberapa perangkat tablet lainnya dan dalam hal ini, kami menyimpulkan kalau iPad adalah solusi terbaik untuk kebutuhan spesifik mereka (para karyawan). Kami sekarang akan memulai menggunakan iPad di seluruh cabang Barclays yang ada di Inggris," kata seorang juru bicara Barclays, seperti dikutip dari The Next Web, Senin (26/11/2012).

Perangkat iPad yang dibeli oleh Barclays ini akan digunakan untuk menjalankan aplikasi Mortgage Brain. Aplikasi tersebut diciptakan dan digunakan oleh enam bank besar, yaitu Barclays, RBS, Virgin Money, Santander, Lloyds TSB, dan Nationwide.

Dikatakan kalau Barclays langsung membeli iPad sejumlah 8.500 unit dalam satu kali pemesanan.
Perangkat tablet milik Apple ini mampu mengalahkan tablet berbasis Windows 8 yang dianggap lebih ramah untuk kepentingan kegiatan enterprise. Ini karena tablet Windows 8 memiliki dukungan terhadap perangkat berbasis USB, seperti flash disk dan printer.

Tidak diketahui model iPad mana yang dibeli oleh Barclays. Namun, apabila Barclays membeli iPad dengan harga termurah, yaitu iPad Mini, bank asal Inggris tersebut harus merogoh kocek hingga 2 juta pounds atau lebih kurang sebesar Rp 32 miliar.

Barclays sendiri membeli iPad tersebut dari sebuah dealer yang bernama Insight. Kemungkinan besar, Barclays mendapatkan diskon cukup besar untuk pembelian tersebut.

Produsen BlackBerry Akui Kesalahan Masa Lalu



Thorsten Heins, CEO Research In Motion (RIM)

KOMPAS.com Belakangan, CEO Research in Motion (RIM) Thorsten Heins sering tampil di media. Setelah menyatakan optimisme soal platform BlackBerry 10 yang disebutnya bakal disukai konsumen dan bahkan bisa menggantikan laptop, bos BlackBerry ini mengungkapkan perubahan yang dilakukannya pada RIM dalam sebuah wawancara dengan Wired.

Setelah mengambil alih posisi pimpinan eksekutif di RIM, Heins berusaha membuat RIM menjadi perusahaan yang lebih gesit dan cepat dalam membuat keputusan tanpa ditingkahi birokrasi yang bertele-tele.

"Kami mengakui kesalahan yang diperbuat. Kami bertanggung jawab dan mengubah beberapa hal," ujarnya, seperti dikutip oleh BGR. "Melalui pengamatan, kami menyadari bahwa struktur manajemen terlalu gemuk. Kami menyingkirkan elemen-elemen manajemen yang tidak diperlukan melalui konsensus."

"Kami perlu bekerja sama dan memperbaikinya," imbuh Heins.

Cara yang diinginkan Heins untuk menjalankan perusahaannya mirip dengan yang diterapkan mendiang Steve Jobs di Apple. Saat Heins ingin sesuatu, dia akan langsung menuju pihak terkait yang diinstruksikan untuk mewujudkannya. Tanpa melalui komite, rapat, atau diskusi yang akan memperlambat proses.

Soal ini, Heins mengaku baru "setengah jalan". Dia mengatakan masih di tengah-tengah proses perombakan manajemen.

Biarpun menyatakan tak bakal meninggalkan pelanggan BlackBerry dari kalangan konsumer, pria asal Jerman ini juga mengatakan bahwa fokus perusahaannya tetap pada kalangan pemerintah dan korporat.

"Di situlah saya ingin menjadi yang terdepan, tapi itu tak berarti saya akan menyerah di segmen smartphone dan tablet. Dua perangkat itu adalah bagian dari rencana model bisnis masa depan saya," ujar Heins, seraya menambahkan bahwa BlackBerry 10 sudah mendapat sertifikasi dari Pemerintah Amerika Serikat dan Kanada.

"Saya tak akan menyebut ingin jadi nomor satu di segmen smartphone, tetapi kami membangun platform ini untuk menjadi pemimpin inovasi di dunia mobile computing," ujarnya.

Menjelang kemunculan BlackBerry 10 pada Januari tahun depan, pandangan gelap soal masa depan RIM perlahan-lahan mengalami perubahan. Perusahaan ini pun diprediksi bakal bangkit dengan andalan barunya itu.

soal evaluasi bab 5

bab 5 E-mail

soal evaluasi bab 3